Sleep Paralysis Adalah Kejadian Mistis, Benarkah?
Sleep paralysis adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat bergerak atau berbicara selama fase REM (Rapid Eye Movement) tidur. Ini sering disertai dengan perasaan ketakutan atau halusinasi. Sleep paralysis juga sering dikaitkan dengan hal mistis alias “ketindihan” makhluk halus. Padahal keadaan ini dapat dijelaskan secara medis. Meskipun sleep paralysis sering dianggap sebagai gangguan tidur, itu bukanlah penyakit atau kondisi medis yang serius.
Penyebab sleep paralysis adalah

Photo by Yuris Alhumaydy on Unsplash
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sleep paralysis, diantaranya:
- Tidur telentang
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu faktor penyebab sleep paralysis. Salah satu posisi tidur yang memicu sleep paralysis adalah posisi tidur telentang.
Baca juga: Ragam Jenis Gangguan Tidur & Cara Mengatasinya
- Kurang tidur
Jadwal tidur yang kurang teratur, sering begadang, atau jet lag yang menyebabkan susah tidur juga bisa menjadi penyebab pemicu terjadinya sleep paralysis.
- Masalah tidur
Permasalahan tidur seperti narkolepsi dan kaki yang tiba-tiba kram di malam hari dapat mengganggu tidur yang sudah memasuki fase REM. Hal ini dapat berpotensi menyebabkan sleep paralysis.
- Gangguan mental
Sleep paralysis juga sering terjadi pada seseorang yang merasa tertekan atau sedang stres. Hal ini juga didukung oleh berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa sleep paralysisi sering terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan mental seperti skizofrenia.
Gejala sleep paralysis
Gejala utama dari sleep paralysis adalah tidak bisa bergerak maupun berbicara walaupun kamu sudah dalam keadaan bangun dari tidur. Selain itu beberapa gejala sleep paralysis juga termasuk kelemahan otot, sensasi menakutkan, dan halusinasi yang dapat berupa suara, cahaya, atau makhluk yang menakutkan. Beberapa orang juga merasakan tekanan di dada atau sensasi tidak nyaman lainnya. Sleep paralysis biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Setelah itu kamu akan bisa kembali bergerak, walaupun masih dalam keadaan tidak nyaman atau takut untuk tertidur lagi.
Baca juga: Insomnia Si Gangguan Tidur, Simak Pengertian & Jenis-Jenisnya
Menangani sleep paralysis
Meskipun sleep paralysis tidak memiliki obat spesifik, ada beberapa cara untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas tidur. Beberapa cara yang dapat dilakukan termasuk tidur pada waktu yang konsisten, menghindari alkohol dan nikotin, serta menjaga rutinitas tidur yang baik. Beberapa orang juga dapat memperoleh manfaat dari terapi relaksasi atau terapi tidur.
Dalam beberapa kasus, sleep paralysis berhubungan dengan gangguan tidur yang lebih serius seperti narkolepsi. Jika kamu mengalami gejala sleep paralysis yang berkepanjangan atau mengganggu kualitas hidup, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur.
Secara keseluruhan, sleep paralysis adalah kondisi yang umum dan tidak berbahaya, tapi dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi seseorang yang mengalaminya. Dengan menjaga rutinitas tidur yang baik dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur, seseorang dapat mengurangi gejala sleep paralysis dan meningkatkan kualitas hidupnya.